Bar latian TAEKWONDO

Bar latian TAEKWONDO
keringeten kabeh

PAMER

Laman

RESRESH

MUHAMMAD SYAIFUL MANAN

MENGUCAPKAN SELAMAT DATANG DAN SELAMAT MENIKMATI BLOG SAYA JANGAN LUPA KOMENTAR DAN PESAN UNTUK SAYA

Sabtu, 29 Mei 2010

FOTO BAR LATIHAN TAEKWONDO

CINTAILAH AKU

CINTAILAH AKU

Kala malam telah pergi
Dan mentari datang menjelma dalam kehidupan ku
Kau hadir dengan penuh kasih sayang
Tiap detik dalam kehidupanku
Kulalui dengan penuh kebahagiaan
Tapi kenapa semua berlalu begitu cepat?
Tak pernah kurasakan kebahgiaan tanpa dirimu disampingku
semua berlalu dan tak pernah aku rasa cinta
selain dari dirimu
Ingin aku ulang lagi
semua kisah kita yang telah usai
sungguh aku cinta padamu
aku ingin kau jadi mulikku
Selamanya.........

Aku serahkan semuanya

Aku serahkan semuanya

Malam semakin larut
Kenapa dengan diriku ini
Kenapa kepedihaan
Yang sama terulang kembali
Betapa sakitnya aku ini
Karena sinta yang telah kau berikan
Belum cukupkah penderitaanku selama ini
Masihkah kau ingin akhiri semua ini
Belum selesaikah jantung ini
Tertusuk tajamnya
Sakit yang kau berikan
Apa harus ku berikan nyawaku padamu
Haruskah aku memberikan semua kepadamu
Masih kurangkah apa ang aku berikan selama ini
Ambillah bila kau meninginkannya

Kehilangan

Kehilangan


Malam yang sunyi
biarkanku sendiri,dalam hidup ini
Biarkan aku mati
dalam kesendirian yang tak bertepi
Aku berlari
Diatas penderitaanku sendiri
Seakan mereka selalu menunggu untuk kulewati
Seakan terbang penderitaan dan
kesunyian
yang terus menusuk jantungku
Tak bisa kutahan semua ini
tak bisa berikan yang terbaik
Karena aku bukan orang yang terbaik
Cintaku kini telah mati dan
tak akan pernah ada cinta lagi di hatiku

Kamis, 27 Mei 2010

GAME: metode Grafik

GAME: metode Grafik

Model Matematis

Model Matematis
Fungsi tujuan:
Maksimumkan Z = C1X1+ C2X2+ C3X3+ ….+ CnXn
Batasan :
a11X11+ a12X2 + a13X3 + ….+ a1nXn ≤ b1
a21X11+ a22X2 + a33X3 + ….+ a2nXn ≤ b1
…..
am1X11+ am2X2 + am3X3 + ….+ amnXn ≤ bm
dan
X1 ≥ 0, X2 ≥ 0, ………. Xn ≥ 0

Atas dasar tabel di atas, dapat disusun suatu model matematis yang digunakan untuk mengemukakan suatu permasalahan LP sebagai berikut :
Fungsi tujuan :
Maksimumkan Z = c1x1 + cx2 + … + cnxn
Berdasarkan batasan-batasan :
a11x1 + a12x2 + … + a1nxn ≤ b1
a21x1 + a22x2 + … + a2nxn ≤ b2
.
.
am1x1 + am2x2 + … + amnxn ≤ bm
dan
x1 ≥ 0, x2 ≥ 0, … , xn ≥ 0
Formulasi di atas dinamakan bentuk standar atau baku dari persoalan LP.
Terminologi umum untuk model LP di atas adalah sebagai berikut :
Fungsi yang akan dimaksimumkan yaitu : c1x1 + c2x2 + … + cnxn yang disebut sebagai fungsi tujuan.
Funsi-fungsi batasan yang dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu :
a. Fungsi batasan fungsional yaitu fungsi batasan sebanyak m (ai1x1 + ai2x2 + … + aimxn ).
b. Fungsi batasan non negatif (xi ≥ 0).
Variabel xj sebagai variabel keputusan.
Konstanta-konstanta aij, bi dan cj sebagai parameter-parameter model.
Tidak seminal masalah LP dapat persis mengikuti model di atas. Model LP dengan bentuk yang agak lain adalah sebagai berikut :
Fungsi tujuan bukan memaksimumkan melainkan meminimumkan.
contoh : minimumkan z = c1x1 + c2x2 + … + cnxn
Masalah dengan fungsi batasan fungsional yang memiliki tanda matematis ≥ (lebih besar atau sama dengan).
Contoh : ai1x1 + ai2x2 + … + ainxn ≥ bi
Masalah fungsi batasan fungsional yang memiliki tanda matematis = (sama dengan).
Contoh : ai1x1 + ai2x2 + … + ainxn = bi .
4. Masalah tertentu, dimana fungsi batasan non negatif tidak diperlukan atau dengan kata lain xj tidak terbatas.
ASUMSI DASAR PL
Kepastian (certainty)
Proporsionalitas (proportionality)
Additivitas (additivity)
Divisibilitas (divisibility)
Nonnegatif (nonnegativity)
Asumsi-asumsi dalam model LP :
Proportionality (kesebandingan).
a. z = c1x1 + c2x2 + … + cnxn
Setiap pertambahan 1 unit x1 akan menaikkan z dengan c1.
Setiap pertambahan 1 unit x2 akan menaikkan z dengan c2, dst.
b. a11x1 + a12x2 + … + a1nxn ≤ b1
Setiap pertambahan 1 unit x1 akan menaikkan penggunaan sumber/fasilitas 1 dengan a11.
Setiap pertambahan 1 unit x2 akan menaikkan penggunaan sumber/fasilitas 1 dengan a12, dst.
Dengan kata lain, setiap ada kenaikan kapasitas ril, tidak perlu ada biaya persiapan atau set up cost.
Additivity
Nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi atau dalam LP dianggap bahwa kenaikan nilai tujuan (z) yang diakibatkan kenaikan suatu kegiatan dapat ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai z yang diperoleh dari kegiatan lain.
Divisibility
Keluaran (output) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa bilangan pecahan.
Deterministic (certainty).
Semua parameter yang terdapat dalam model LP (aij, bi, cj) dapat diperkirakan dengan pasti meskipun jarang dengan tepat.
Contoh soal :
Sebuah perusahaan elektronik memproduksi tape recorder dan amplifier
yang prosesnya dilakukan di 2 stasiun kerja, yaitu perakitan dan pengetes-
an. Setiap unit tape recorder memerlukan 2 jam perakitan dan 2 jam penge
tesan, sedangkan setiap unit amplifier memerlukan 4 jam perakitan dan 3
jam pengetesan. Waktu yang tersedia di departemen perakitan adalah
72 jam/minggu sedangkan di departemen pengetesan adalah 48 jam
/minggu. Kontribusi profit dari tape recorder adalah Rp. 25.000,-/unit, dan
dari setiap unit amplifier adalah Rp. 50.000,-. Bagaimanakah formulasi
persoalan di atas agar dapat ditentukan strategi produksi terbaik yang
memberikan kontribusi profit maksimum?
MEMFORMULASIKAN SUATU KASUS
Mengidentifikasi dan menotasikan variabel keputusan
Definisikan variabel keputusan dengan baik
Memformulasikan fungsi tujuan
Memformulasikan fungsi kendala
Memasukkan kendala nonnegativitas

LINEAR PROGRAMMING

LINEAR PROGRAMMING
FORMULASI MASALAH DAN PERMODELAN
Linear Programming (LP) merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara optimal.

Contoh :
Suatu keadaan dimana bagian produksi perusahaan dihadapkan pada masalah penentuan tingkat produksi masing-masing jenis produk dengan memperhatikan batasan faktor-faktor produksi seperti mesin, tenaga kerja, bahan mentah, dan lain sebagainya untuk memperoleh tingkat keuntungan maksimal atau biaya yang minimal.

Model Linear Programming :
Fungsi tujuan (objective function).
Fungsi yang menggambarkan tujuan/sasaran di dalam permasalahan LP yang berkaitan dengan pengaturan secara optimal sumber daya – sumber daya, untuk memperoleh keuntungan maksimal atau biaya minimal.

Fungsi-fungsi batasan (constraint functions).
Merupakan bentuk penyajian secara matematis batasan-batasan kapasitas yang tersedia yang akan dialokasikan secara optimal ke berbagai kegiatan.

METODE SIMPLEX

METODE SIMPLEX

Apabila suatu masalah Linear Programming hanya mengandung 2 variabel keputusan saja, maka akan dapat diselesaikan dengan metode grafik. Tetapi bila melibatkan lebih dari 2 variabel, maka metode grafik tidak dapat digunakan lagi, sehingga diperlukan metode simplex. Metode simplex merupakan suatu cara yang lazim dipakai untuk menentukan kombinasi optimal dari 3 atau lebih.

Contoh 1 :
Selesaikan dengan metode simplex !
Variabel keputusan :
X1 = Jumlah sepatu KOSOGO yang dibuat setiap hari
X2 = Jumlah sepatu KASAGA yang dibuat setiap hari
Fungsi tujuan :
Kontribusi laba : Zmaks = 3X1 + 5X2
Kendala :
2X1 ≤ 8 (batasan mesin-1)
3X2 ≤ 15 (batasan mesin-2)
6X1 + 5X2 ≤ 30 (batasan mesin-3)
X1 dan X2 ≥ 0

Jawab :
Langkah 1 : merubah formulasi pada fungsi tujuan dan kendala.
Fungsi tujuan Z = 3X1 + 5X2  Z – 3X1 – 5X2 = 0.
Kendala : 2X1 ≤ 8  2X1 + X3 = 8
3X2 ≤ 15  X2 + X4 = 15
6X1 + 5X2 ≤ 30  6X1 + 5X2 + X5 = 30

Langkah 2 :Menyusun persamaan2 di dalam tabel

Var. Dasar
Z
X1
X2
X3
X4
X5
Nk
Indeks
Z
1
-3
-5
0
0
0
0

X3
0
2
0
1
0
0
8
8/0=∞
X4
0
0
3
0
1
0
15
15/3=5
X5
0
6
5
0
0
1
30
30/5=6




Langkah 3 : Menentukan kolom kunci, yaitu kolom yang mempunyai nilai pada fungsi tujuan yang bernilai negatif dengan angka nilai terbesar. Dalam hal ini yaitu kolom X2.

Langkah 4 : Memilih baris kunci, yaitu baris yang memiliki angka indeks yang terkecil dan bukan negatif.
Perhitungan indeks = Nilai kolom Nk / Nilai kolom kunci

Langkah 5 : Merubah nilai2 baris kunci dengan nilai baris kunci dibagi dengan angka kunci.
0/3=0 3/3=1 0/3=0 1/3 0/3=0 15/3=5
[ 0 1 0 1/3 0, 5]

Dan juga gantilah variabel dasar pada baris kunci (X4) dengan variabel yang terdapat di bagian atas kolom kunci (X2).

Langkah 6 : merubah nilai2 selain pada baris kunci.
Baris baru = Baris lama – (koefisien pada kolom kunci) * Nilai baru baris kunci.
Baris pertama (Z) :
[ -3 -5 0 0 0, 0 ]
-5 [ 0 1 0 1/3 0, 5 ]

-3 0 0 5/3 0, 25  Nilai baru

Baris ke-2 :
[ 2 0 1 0 0, 8 ]
0 [ 0 1 0 1/3 0, 5 ]

2 0 1 0 0, 8  Nilai baru

Baris ke-4 :
[ 6 5 0 0 1, 30 ]
5 [ 0 1 0 1/3 0, 5 ]

6 0 0 -5/3 1 5  Nilai baru









Var. Dasar
Z
X1
X2
X3
X4
X5
Nk
Indek
Z
1
-3
-5
0
0
0
0

X3
0
2
0
1
0
0
8

X4
0
0
3
0
1
0
15

X5
0
6
5
0
0
1
30

Z
1
-3
0
0
5/3
0
25

X3
0
2
0
1
0
0
8
8/2=4
X2
0
0
1
0
1/3
0
5
5/0=∞
X5
0
6
0
0
-5/3
1
5
5/6

Langkah 7 : ulangi langkah 3 s.d. langkah 6 sehingga baris pertama (Z) tidak ada yang bernilai negatif.
Baris ke-4 : 6/6 0/6 0/0 -5/3/6 1/6, 5/6
[ 1 0 0 -5/18 1/6, 5/6 ]

Baris ke-1 :
[ -3 0 0 5/3 0, 25 ]
-3 [ 1 0 0 -5/18 1/6, 5/6 ]

0 0 0 5/6 1/2, 27½ Nilai baru

Baris ke-2 :
[ 2 0 1 0 0, 8 ]
2 [ 1 0 0 -5/18 1/6, 5/6 ]

0 0 1 5/9 -1/3, 6¹/3  Nilai baru

Baris ke-3 : tidak berubah karena nilai kolom kunci = 0

Var. Dasar
Z
X1
X2
X3
X4
X5
Nk
Z
1
0
0
0
5/6
1/2
27½
X3
0
0
0
1
5/9
-1/3
6¹/3
X2
0
0
1
0
1/3
0
5
X1
0
1
0
0
-5/18
1/6
5/6

Jadi X1=5/6, X2=5, Zmak=27½













Contoh 2 :
Selesaikan dengan metode Simplek !
Zmak = 40X1 + 30X2
Kendala :
2X1 + 3X2 ≤ 60
2X2 ≤ 30
2X1 + X2 ≤ 40
X1, X2 ≥ 0.
Jawab :
Zmak – 40X1 + 30X2 = 0
Kendala :
2X1 + 3X2 + X3 = 60
2X2 + X4 = 30
2X1 + X2 + X5 = 40
Var. Dasar
Z
X1
X2
X3
X4
X5
Nk
Indeks
Z
1
-40
-30
0
0
0
0

X3
0
2
3
1
0
0
60
60/2=30
X4
0
0
2
0
1
0
30
30/0=∞
X5
0
2
1
0
0
1
40
40/2=20

Nilai Baru Baris kunci :
2/2 1/2 0 0 0 1/2 40/2
[ 1 1/2 0 0 1/2 20 ]

Nilai baru baris ke-2 :
[ 2 3 1 0 0, 60 ]
2 [ 1 1/2 0 0 1/2, 20 ]

0 2 1 0 -1, 20

Nilai baru baris ke-3 :
[ 0 2 0 1 0, 30 ]
0 [ 1 1/2 0 0 1/2, 20 ]

0 2 0 1 0 30

Nilai baru baris ke-1 :
[ -40 -30 0 0 0, 0 ]
-40 [ 1 1/2 0 0 1/2, 20 ]

0 -10 0 0 20, 800



Var. Dasar
Z
X1
X2
X3
X4
X5
Nk
Indeks
Z
1
-40
-30
0
0
0
0

X3
0
2
3
1
0
0
60

X4
0
0
2
0
1
0
30

X5
0
2
1
0
0
1
40

Z
1
0
-10
0
0
20
800

X3
0
0
2
1
0
-1
20
20/2=10
X4
0
0
2
0
1
0
30
30/2=15
X1
0
1
1/2
0
0
1/2
20
20/½=40

Nilai Baru Baris kunci :
0/2 2/2 1/2 0/2 -1/2 20/2
[ 0 1 1/2 0 -1/2 10 ]

Nilai baru baris ke-1 :
[ 0 -10 0 0 20, 800 ]
-10[ 0 1 1/2 0 -1/2, 10 ]

0 0 5 0 15, 900

Nilai baru baris ke-3 :
[ 0 2 0 1 0, 30 ]
2 [ 0 1 1/2 0 -1/2, 10 ]

0 0 -1 1 1, 10

Nilai baru baris ke-4 :
[ 1 1/2 0 0 1/2, 20 ]
1/2 [ 0 1 1/2 0 -1/2, 10 ]

1 0 -1/4 0 3/4, 15

Var. Dasar
Z
X1
X2
X3
X4
X5
Nk
Z
1
0
0
5
0
15
900
X2
0
0
1
1/2
0
-1/2
10
X4
0
0
0
-1
1
1
10
X1
1
1
0
-1/4
0
3/4
15

Jadi X1 = 15, X2 = 10, Z = 900

 

MODEL ALOKASI / TRANSPORTASI

MODEL ALOKASI / TRANSPORTASI

Definisi : Metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal.
Fungsi : Metode transportasi digunakan untuk memecahkan masalah bisnis, pembelanjaan modal, alokasi dana untuk investasi, analisis lokasi, keseimbangan lini perakitan dan perencanaan serta scheduling produksi.
Tujuan : Mengusahakan agar jumlah kebutuhan satu usaha permintaan dapat dipenuhi oleh satu atau lebih usaha penawaran, dengan total biaya angkut paling minimal.
Penjabaran :
Total jumlah kebutuhan permintaan = total jumlah yang dihasilkan penawaran.
Setiap usaha penawaran dapat mencapai semua lokasi permintaan.
Biaya angkut per unit ≥ 0


Dapat dibuat matriks dengan ukuran m x n, dengan m buah usaha penawaran sebagai baris, dan n buah usaha permintaan sebagai lajur.

Hubungan linier program, transportasi & penugasan :










Perhitungan :
Dengan menggunakan algorithma model alokasi / transportasi.
Langkah-langkah Penyelesaian transportasi :
Langkah 1 : membentuk tabel awal transportasi yang feasibel
Langkah 2 : Apakah tabel sekarang sudah optimum ?
Bila sudah  berhenti.
Bila belum  lakukan proses
hingga optimum.






Membentuk tabel awal transportasi ada 3 metode:
1. Metode NortWest Corner / NW Corner .
2. Metode biaya minimum
3. Metode VAM (Vogel’s Approximation Method).
4. Metode Russel Approximation Method (RAM).
Metode menemukan tabel optimum :
1.Metode batu loncatan (Stepping Stone)
2.Metode Modi (Modified Distribution Method)

Contoh masalah transportasi :
PT. Elteha memiliki 3 pabrik yang terletak di lokasi yang berbeda. Hasil produksi ketiga pabrik akan dialokasikan ketiga daerah pemasaran yaitu daerah A, B, dan C. Kapasitas produksi per bulan ketiga pabrik tersebut adalah 106 unit, 132 unit dan 127 unit.
Sedangkan jumlah permintaan ketiga daerah pemasaran masing-masing 122 unit, 152 unit dan 91 unit. Biaya produksi per unit dari masing2 adalah Rp. 30,= Biaya transportasi per unit dari pabrik ke lokasi pemasaran :
Pabrik
Daerah pemasaran

A
B
C
1
2
3
4
2
6
12
8
3
4
7
10

Biaya per unit = biaya produksi + biaya transportasi
Misal : produk akan dialokasikan dari pabrik-1 ke A :
Biaya per unit = 30 + 2 = 32.
Penyelesaian :

Langkah 1 : Membentuk tabel awal transportasi :
a. Penyelesaian dengan NW-Corner
Mulai dari pojok kiri atas, alokasikan sebesar :
X11 = min (a1, b1)
Artinya : Jika b1 < a1  X11 = b1
Jika b1 > a1  X11 = a1
Kalau X11 = b1, maka selanjutnya yang mendapat giliran untuk dialokasikan adalah X12 sebesar min (a1-b1, b2).
Kalau X11 = a1, maka selanjutnya yang mendapat giliran untuk dialokasikan adalah X21 sebesar min (b1-a1, a2).
 demikian seterusnya.

Contoh:
1 2 3 4 ai
1
5
10
----
----
15
2
----
5
15
5
25
3
----
---
----
5
5
D
5
15
15
10
45


Z = 5 (10) + 10(0) + 5 (7) + 9(15) + 5(20) + 5(11)
= 50 + 35 + 135 + 100 + 55 = 375








Jadi tabel awalnya :
ai
G
P
A
B
C
S
P1
106
-----
-----
106
P2
16
116
-----
132
P3
----
36
91
127
D
122
152
91
365

Z = 106 (32) + 16(36) + 116 (42) + 36(37) + 91(40) = 13.812


b. Penyelesaian dengan Metode Biaya Minimum :
Pada prinsipnya adalah pemberian prioritas pengalokasian pada tempat yang mempunyai satuan ongkos terkecil.
ai
G
P
A
B
C
S
P1
106
-----
-----
106
P2
----
41
91
132
P3
16
111
----
127
D
122
152
91
365


Z = 106 (32) + 41(42) + 91 (38) + 16(34) + 111(37) = 13.223







Contoh lain :
A B C D ai
P1
----
15
----
----
15
P2
----
---
15
10
25
P3
5
---
----
---
5
D
5
15
15
10


Z = 15 (9) + 10(20) = 135 + 200 = 335


Langkah 2 : menentukan solusi Optimum Transportasi

a. Metode Batu Loncatan (stepping Stone).
Buat jalur tertutup setiap sel bukan basis
Tanda selalu bergantian mulai dari + sampai pada sel bukan basis semula.
P1 - B = 33 – 32 + 36 - 42 = -5
P2 - C = 38 – 42 + 37 – 40 = -7
P1 – C = 34 – 32 + 36 – 42 + 37 – 40 = -7
P3 – A = 34 – 37 + 42 – 36 = 3

G
P
A
B
C
S
P1
106
-5
-7
106
P2
16
116
-7
132
P3
3
36
91
127
D
122
152
91
365

Z = 106 (32) + 41(42) + 91 (38) + 16(34) + 111(37) = 13.223


Hasil pembuatan jalur tertutup menunjukkan bahwa sel bukan basis masih bernilai negatif, bearti belum optimal.
Sel bukan basis yang memiliki negatif terbesar akan masuk basis, dalam hal ini adalah P2 – C = -7

B C
P2
116
-7
P3
36
91


Sel yang keluar basis adalah memilih jumlah unit terkecil bertanda - (negatif), yaitu P3 – C :
P2 – C = 91 P2 – B = 116 – 91 = 25
P3 – B = 36 + 91 = 127 P3 – C = 91 – 91 = 0

Tebel ke-2 dengan metode Batu Loncatan :
P1 – B = 33 – 32 + 36 – 42 = -5
P3 – A = 34 – 37 + 42 – 36 = 3
P3 – C = 40 – 38 + 42 – 37 = 7
P1 – C = 34 – 32 + 36 – 38 = 0


G
P
A
B
C
S
P1
106
-5
0
106
P2
16
25
91
132
P3
3
127
7
127
D
122
152
91
365
Z = 13.175

Yang masuk basis yaitu P1 – B (memiliki negatif terbesar).
Sel yang keluar basis P2 – B (unit terkecil bertanda negatif).
P1 – B = 0 + 25 P2 - A = 16 + 25 = 41
P1 – A = 106 – 25 = 81 P2 – B = 25 – 25 = 0

Tebel ke-3 dengan metode Batu Loncatan :
P1 – C = 34 – 32 + 36 – 38 = 0
P2 – B = 42 – 33 + 32 – 36 = 5
P3 – C = 40 – 38 + 32 – 33 = 2
P3 – A = 34 – 32 + 33 – 37 = -2

G
P
A
B
C
S
P1
81
25
0
106
P2
41
5
91
132
P3
-2
127
2
127
D
122
152
91
365
Z = 13.050


Yang masuk basis P3 – A (memiliki negatif terbesar).
Yang keluar basis P1 – A (unit terkecil bertanda negatif).
P3 – A = 0 + 81 = 81
P3 – B = 127 – 81 = 46
P1 – B = 25 + 81 = 106
P1 – A = 81 – 81 = 0.















Tabel ke-4 dengan metode Batu Loncatan :
P1 – A = 32 – 33 + 37 – 34 = 2
P1 – C = 34 – 33 + 37 – 34 + 36 – 38 = 2
P2 – B = 42 – 36 + 34 – 37 = 3
P3 – C = 40 – 38 + 36 – 34 = 4
 tidak ada angka negatif bearti tabel optimum.

G
P
A
B
C
S
P1

106

106
P2
41

91
132
P3
81
46

127
D
122
152
91
365
Z = 12.888




Latihan :

Apakah tabel sudah Optimum ?

X21 = 12 – 10 + 0 – 7 = -5 X13 = 20 – 0 + 7 – 9 = 18
X14 = 11 - 0 + 7 – 20 = -2 X33 = 16 – 18 + 20 – 9 = 9
X31 = 0 – 10 + 0 – 7 + 20 – 18 = -15
X32 = 14 – 18 + 20 – 7 = 9
1 2 3 4
1
5
10
18
-2
15
2
-5
5
15
5
25
3
-15
9
9
5
5

5
15
15
10


Yang masuk sel basis X31 (memiliki negatif terbesar)
Yang keluar basis X11, X22, X34 (memiliki unit terkecil bertanda negatif).

Misal, pilih X34 :
X31 = 5 X12 = 10 + 5 + 15 X24 = 5 + 5 = 10
X11 = 0 X22 = 5 – 5 = 0 X34 = 5 – 5 = 0.

Tabel ke-2 :
Sel-sel Non basis :
X13 = 20 – 9 + 7 – 0 = 18 X14 = 11 – 0 + 7 – 20 = -2
X21 = 12 – 10 + 0 – 7 = -5 X32 = 14 – 0 + 10 – 0 = 24
X33 = 16 – 9 + 7 – 0 + 10 – 0 = 24
X34 = 18 – 20 + 7 – 0 + 10 – 0 = 15
1 2 3 4
1
0
15
18
-2
15
2
-5
0
15
10
25
3
5
24
24
15
5

5
15
15
10

Z = 335


Yang masuk sel basis X21 (memiliki negatif terbesar),
yang keluar X11 dan X22 (unit terkecil bertanda negatif)
Misal yang dipilih X11, maka
X21 = 0 + 0 = 0 X12 = 15 + 0 = 15
Sel-sel non basis :
X11 = 10 – 0 + 7 – 12 = 5
X32 = 19 X13 = 18 X14 = -2
X33 = 19 X34 = 10
Tabel ke-3  belum optimal ( masih ada angka negatif ).
1 2 3 4
1
0
15
18
-2
15
2
0
0
15
10
25
3
5
19
19
10
5

5
15
15
10

Z = 335

X14 sebagai sel basis (memiliki negatif terbesar)
X24 yang keluar (unit terkecil bertanda negatif ), jadi :
X14 = 10
X12 = 15 – 10 = 5
X22 = 10

Tabel ke-4 :
Sel-sel Non Basis :
X11 = 1 – 0 + 7 – 12 = 5
X13 = 2 - 0 + 7 – 9 = 18
X24 = 20 – 11 + 0 – 7 = 2
X32 = 14 – 7 + 12 – 0 = 19
X33 = 16 – 9 + 12 – 0 = 19
X34 = 18 – 11 + 0 – 7 + 12 – 0 = 12



 tabel OPTIMAL

1 2 3 4
1

5

10
15
2
0
10
15

25
3
5



5

5
15
15
10


Z = 5(0) + 10(11) + 0(12) + 10(7) + 15(9) + 0(5)
= 11 + 70 + 135 = 315


 











metode Grafik

Penyelesaian dengan metode Grafik.

1.Perusahaan Indah Gelas memproduksi kaca untuk digunakan sebagai jendela dan pintu kaca. Perusahaan ini memiliki 3 buah pabrik yaitu pabrik-1 membuat bingkai aluminium, pabrik-2 membuat bingkai kayu, dan pabrik-3 memproduksi kaca dan merakit keseluruhan. Saat ini perusahaan mendapat pesanan dua macam produk baru, yaitu pintu kaca dengan bingkai aluminium (produk-1), dan jendela dengan bingkai kayu (produk-2).
Berapa banyak produk-1 dan produk-2 harus dibuat untuk memenuhi pesanan dan memperoleh keuntungan terbaik ? Selesaikan dengan metode grafik !
Data mengenai ketiga pabrik tersebut ada pada tabel dibawah ini :

Pabrik
Kapasitas yang digunakan
per unit produksi
Kapasitas yang dapat digunakan

Produk 1
Produk 2

1
1
0
4
2
0
2
12
3
3
2
18
Keuntungan per unit
3
5


2.PT Auto Indah memproduksi 2 jenis mobil, yaitu sedan dan truk. Untuk meningkatkan penjualan, perusahaan melakukan promosi dalam dua macam acara TV, yaitu pada acara hiburan dan acara olah raga. Promosi pada acara hiburan akan disaksikan oleh 7 juta pemirsa wanita dan 2 juta pemirsa pria. Promosi pada acara olah raga akan disaksikan oleh 2 juta pemirsa wanita dan 12 juta pemirsa pria. Biaya promosi pada acara hiburan adalah 5 juta rupiah / menit, sedangkan pada acara olah raga biayanya adalah 10 juta rupiah / menit. Jika perusahaan menginginkan promosinya disaksikan sedikitnya oleh 28 juta pemirsa wanita dan sedikitnya oleh 24 juta pemirsa pria, bagaimanakah strategi promosi itu sebaiknya. Selesaikan dengan metode grafik

3.PT. Asam Furniture memproduksi dua jenis mebel, yaitu model standar dan model delux yang dibuat melalui dua departemen, yaitu departemen konstruksi dan departemen finishing.
Produk standard memerlukan pemrosesan 3 jam di departemen konstruksi dan 2 jam di departemen finishing. Sedangkan produk delux memerlukan pemrosesan 3 jam di departemen konstruksi dan 3 jam di departemen finishing.


Dalam satu bulan total jam kerja departemen konstruksi 300 jam dan departemen finishing 240 jam. Setiap bulan permintaan pasar minimum 45 unit standar dan 20 unit delux, tetapi tidak lebih dari 80 unit standar dan 60 unit delux. Keuntungan model standar Rp. 500,- dan model delux Rp. 750,-
a.Formulasikan model program linier dari kasus diatas !
b.Berapa banyak produk model standar dan model delux yang harus diproduksi dalam suatu bulan agar diperoleh keuntungan maksimum ?

4.Selesaikan program linier berikut ini dengan metode grafis :
Maks Z = 5X1 + 1X2
Dengan kendala :
-X1 + 2X2 ≤ 25
X1 + 2X2 ≤ 20
5X1 + 3X2 ≤ 75
X1 dan X2 ≥ 0.

5.Suatu perusahaan memproduksi dua barang dengan kuantitas X1 dan X2. Ongkos produksinya dapat dinyatakan sebagai Z = 3X1 + 15X2.
Kendala-kendala yang ada adalah :
2X1 + X2 ≤ 8
7X1 + 5X2 ≥ 35
X1 dan X2 ≥ 0
Tentukan kuantitas yang optimal yang diproduksi agar ongkos produksinya minimum dengan metode grafis !

Tahapan penyelesaian dengan metode grafis :
1.Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menggambarkan semua kendala. Kemudian tentukan feasible area yang diliputi semua grafis kendala. Untuk memudahkan penentuan feasible area, disarankan supaya setiap grafis kendala diberi arah panah, jika kendala berbentuk lebih kecil sama dengan ( ≤ ), arah grafisnya menuju titik nol dan jika kendala berbentuk lebih besar sama dengan ( ≥ ), arah grafisnya menjauhi titik nol. Sedangkan kendala berbentuk sama dengan ( = ), daerah layaknya berada pada garis tersebut.
2.Daerah feasible dari programasi linier adalah set dari seluruh titik yang memenuhi seluruh pembatas, termasuk pembatas tanda.
3.Untuk persoalan maksimum, solusi optimum dari persoalan programa linier adalah suatu titik pada daerah feasible dengan fungsi tujuan terbesar. Pada persoalan minimum, solusi optimal adalah suatu titik pada daerah feasible dengan nilai fungsi tujuan terkecil.

 selamat belajar 

Programasi Linier.

Memformulasikan Persoalan dalam Programasi Linier.

1.Sebuah perusahaan memproduksi 2 jenis karpet, warna polos dan warna kombinasi. Warna polos menghasilkan keuntungan Rp. 3.000,-/unit, dan warna kombinasi menghasilkan keuntungan Rp. 5.000,-/unit. Pembuatan karpet warna polos memerlukan 3 jam kerja, dan ruangan 4 m2 untuk penyimpanan, sedangkan warna kombinasi memerlukan 6 jam kerja dan 3 m2 ruangan untuk penyimpanan. Jumlah waktu yang tersedia 960 jam kerja dan 640 m2 ruangan yang tersedia. Apabila perusahaan ingin memaksimalkan keuntungan, berapa jumlah karpet warna polos dan kombinasi yang harus diproduksi ! Formulasikan dalam programasi linier !
Jawaban :
Variabel keputusan :
X1 = banyaknya karpet warna polos yang dipoduksi.
X2 = banyaknya karpet warna kombinasi yang diproduksi.
Fungsi tujuan : Zmaks = 3.000X1 + 5.000X2
Kendala :
3X1 + 6X2 ≤ 960 (jam kerja)
4X1 + 3X2 ≤ 640 (ruang penyimpanan)
X1 dan X2 ≥ 0

2.Sebuah pabrik memproduksi sepeda motor dan skuter yang masing2 diproses dengan 2 mesin. Mesin I paling banyak dapat melayani 240 jam dan mesin II paling banyak dapat melayani 360 jam.
Untuk memproduksi sepeda motor dibutuhkan waktu 12 jam pada mesin I dan 6 jam pada mesin II, sedangkan untuk skuter memerlukan 8 jam pada mesin I dan 20 jam di mesin II. Jika keuntungan Rp. 90.000,- untuk sepeda motor dan Rp. 110.000,- untuk satu skuter. Berapa harus memproduksi sepeda motor dan skuter untuk menghasilkan keuntungan maksimum !
Jawaban :
Variabel keputusan :
X1 = Jumlah sepeda motor yang diproduksi
X2 = Jumlah skuter yang diproduksi
Fungsi tujuan : Zmaks = 90.000X1 + 110.000X2
Kendala :
12X1 + 8X2 ≤ 240 (kendala pada mesin I)
6X1 + 20X2 ≤ 360 (kendala pada mesin II)
X1 dan X2 ≥ 0.

3.Sebuah perusahaan film merencanakan membuat film untuk televisi dan theather. Rata-rata biaya pembuatan film untuk televisi Rp. 750.000,- dan dijual seharga Rp. 1.250.000,- sedangkan biaya film untuk theather diperkirakan Rp. 2.000.000,- dan dijual seharga Rp. 3.000.000,-
Diperlukan waktu 12 minggu dalam pembuatan film untuk televisi dan 30 minggu dalam pembuatan film untuk theather.




Manajemen mengetahui bahwa perusahaan memiliki fasilitas untuk waktu pembuatan film ekuivalen 600 minggu. Juga sudah diketahui bahwa paling sedikit 7 film harus sudah dibuat untuk televisi. Anggaran untuk pembuatan film dibatasi Rp. 25.000.000,-
Berapa jumlah film yang harus diproduksi ?
Jawaban :
Variabel keputusan :
X1 = Jumlah pembuatan film untuk TV
X2 = Jumlah pembuatan film untuk theather
Fungsi tujuan :
Kontribusi film : 1.250.000 – 750.000 = 500.000
Kontribusi thether : 3.000.000 – 2.000.000 = 1.000.000
Jadi Zmaks = 500.000X1 + 1.000.000X2
Kendala :
12X1 + 30X2 ≤ 600 (waktu pembuatan film)
X1 ≥ 7 (jumlah pembuatan film untuk TV)
750.000X1 + 2.000.000X2 ≤ 25.000.000 (anggaran)

4.Perusahaan sepatu “IDEAL” membuat 2 macam sepatu yaitu merk KOSOGO dengan sol dari karet, dan merk KASAGA dengan sol dari kulit. Untuk membuat sepatu tersebut diperlukan 3 macam mesin :
Mesin- 1 khusus membuat sol dari karet
Mesin-2 khusus membuat sol dari kulit
Mesin-3 membuat bagian atas sepatu.
Setiap sepatu merk KOSOGO mula-mula dikerjakan hanya di mesin-1 selama 2 jam, kemudian dikerjakan di mesin-3 selama 6 jam. Sedangkan sepatu merk KASAGA hanya diproses di mesin-2 selama 3 jam, kemudian di mesin-3 selama 5 jam. Jam kerja maksimum setiap hari untuk mesin-1 = 8 jam, mesin-2 = 15 jam, dan mesin-3 = 30 jam.
Laba untuk setiap sepatu KOSOGO = Rp. 30.000,-, sedangkan merk KASAGA Rp. 50.000.-
Masalahnya adalah menentukan berapa banyak sepatu KOSOGO dan KASAGA yang dibuat agar memaksimumkan laba. Buatlah formulasinya ?
Jawaban :
Variabel keputusan :
X1 = Jumlah sepatu KOSOGO yang dibuat setiap hari
X2 = Jumlah sepatu KASAGA yang dibuat setiap hari
Fungsi tujuan :
Kontribusi film : Zmaks = 30.000X1 + 50.000X2
Kendala :
2X1 ≤ 8 (batasan mesin-1)
3X2 ≤ 15 (batasan mesin-2)
6X1 + 5X2 ≤ 30 (batasan mesin-3)
X1 dan X2 ≥ 0





5.Suatu makanan ternak ingin dibuat sebanyak 100 kg. Makanan itu mengandung gizi sebagai berikut :
Calcium paling sedikit 0.9 persen, tetapi tidak boleh lebih dari 1.3 persen
Paling sedikit 23 persen protein
Paling banyak 6 persen fiber
Selanjutnya makanan ternak terdiri atas bahan-bahan : calsium carbonat, jagung dan kedele. Kandungan isi gizi bahan makanan :

Bahan
per kg. bahan
Ongkos Rp. / Kg

Calsium
Protein
Fiber

Calsium Carbonat
0.19
0
0
100
Jagung
0.002
0.04
0.01
250
Kedele
0.001
0.25
0.09
300

Berapa banyak bahan yang harus dicampurkan untuk membuat makanan ternak dengan biaya produksi seminim mungkin dan tetap memperhatikan gizi !
Jawaban :
Variabel keputusan :
X1 = jumlah bahan calcium carbonat yang akan dicampurkan.
X2 = jumlah bahan jagung yang akan dicampurkan
X3 = jumlah bahan kedele yang akan dicampurkan.
Fungsi tujuan : Zmin = 100X1 + 250X2 + 300X3
Kendala :
X1 + X2 + X3 = 100 ( makanan ternak yang akan dibuat dlm. Kg)
0.19X1 + 0.002X2 + 0.001X3 ≥ 0.09 (batasan calsium)
0.19X1 + 0.002X2 + 0.001X3 ≤ 0.013 (batasan calsium)
0.04X2 + 0.025X3 ≥ 0.23 (batasan protein)
0.01X2 + 0.09X3 ≤ 0.06 (batasan fiber)
X1, X2 dan X3 ≥ 0

6.PT. Sayang Anak memproduksi 2 jenis mainan yang terbuat dari kayu yang berupa boneka dan kereta api.
Boneka dijual dengan harga Rp. 27.000,- / lusin yang setiap lusinnya memerlukan biaya material Rp. 10.000,- dan biaya tenaga kerja Rp. 14.000,-.
Kereta api dijual seharga Rp. 21.000,- / lusin memerlukan biaya material sebesar Rp. 9.000,- dan biaya tenaga kerja sebesar Rp. 10.000,-.
Untuk membuat boneka dan kereta api ini diperlukan dua kelompok tenaga kerja, yaitu tukang kayu dan tukang poles. Setiap losin boneka memerlukan 2 jam pemolesan dan 1 jam pekerjaan kayu, sedangkan setiap lusin kereta api memerlukan 1 jam pemolesan dan 1 jam pekerjaan kayu. Untuk jam kerja tersedia hanya 100 jam untuk pemolesan dan 80 jam untuk pekerjaan kayu. Penjualan untuk boneka tidak lebih dari 40 lusin yang terjual setiap minggunya.
Berapa lusin boneka dan kereta api yang harus dibuat setiap minggu agar diperoleh keuntungan yang maksimum ? (catatan : keuntungan = pendapatan – ongkos material – ongkos tenaga kerja).





Jawaban :
Variabel keputusan :
X1 = banyaknya boneka yang dibuat setiap hari
X2 = banyaknya kereta api yang dibuat setiap hari
Fungsi tujuan:
Zmaks = 27X1+ 21X2 – (10X1 + 9X2) – (14X1 + 10X2)
= 3X1+ 2X2
Kendala :
2X1 + X2 ≤ 100 (pemolesan)
X1 + X2 ≤ 80 (pekerjaan kayu)
X1≤ 40 (jumlah terjual)

7.Perusahaan konveksi “Maju” membuat dua produk yaitu celana dan baju yang harus diproses melalui dua unit poduksi, yaitu pemotongan bahan dan penjahitan. Proses pemotongan bahan hanya memiliki 60 jam kerja, sedangkan fungsi penjahitan hanya 48 jam kerja.
Untuk menghasilkan satu celana dibutuhkan 4 jam kerja pemotongan bahan dan 2 jam penjahitan. Sedangkan untuk satu baju dibutuhkan 2 jam kerja pemotongan bahan dan 4 jam kerja penjahitan.
Laba tiap celana Rp. 8.000,- dan tiap baju Rp. 6.000,-. Perusahaan tersebut harus menentukan kombinasi terbaik dari celana dan baju yang diproduksi dan dijual guna mencapai laba maksimum.

Jawaban :
Variabel keputusan :
X1 = Jumlah celana yang diproduksi
X2 = Jumlah baju yang diproduksi
Fungsi tujuan : Zmaks = 8.000X1 + 6.000X2
Kendala :
4X1 + 2X2 ≤ 60 (pemotongan bahan)
2X1 + 4X2 ≤ 48 (penjahitan)
X1 dan X2 ≥ 0

8.PT. Mobil Timor Indonesia (MTI) merencanakan kampanye promosi dengan melakukan pameran. Untuk setiap calon pembeli yang berkunjung akan diberi hadiah sebuah kamera senilai Rp. 50.000,-. PT. MTI ingin mengadvertensikan hadiah kunjungan tersebut kepada masyarakat. Dipertimbangkan memasang advertensi pada dua acara televisi. Diperkiranakan biaya iklan, daya tarik tiap iklan dalam bentuk pembeli serius dan penonton semata, seperti tabel ini :

Jenis film
Biaya advertensi
Jumlah


Pembeli serius
Penonton semata
Film koboi
1.800.000
800
4.800
Film roman
2.000.000
1.000
3.600






Paling banyak hanya 2 unit film koboi dan 2 unit film roman yang tersedia. PT. MTI berharap total biayanya (advertensi & hadiah kamera senilai Rp. 50.000,-) sebesar atau kurang dari Rp. 40.000.000,-
Tentukan jumlah film yang harus dipertunjukan di TV sehingga bisa memaksimumkan jumlah pembeli serius dalam model program linier !

Jawaban :
Variabel keputusan :
X1 = Jumlah iklan di TV pada pertunjukan film koboi
X2 = jumlah iklan di TV pada pertunjukan fim roman
Fungsi tujuan : Zmaks = 800X1 + 1.000X2
Kendala :
1.800.000X1 + 2.000.000X2 ≤ 40.000.000 (dana maksimum)
X1 ≤ 2 dan X2 ≤ 2 (jumlah film koboi dan roman yang tersedia)
X1 dan X2 ≥ 0

 selamat belajar 

Manajemen Sains

Manajemen Sains

Definisi.
Suatu suatu teknik dengan menggunakan algoritma matematik untuk memecahkan suatu persoalan.
Untuk memecahkan persoalan yang berkaitan dengan pengambilan keputusan ini harus diidentifikasi 2 komponen yaitu :
a.Tujuan (objective) : hasil akhir yang hendak dicapai dengan cara memilih suatu tindakan yang paling tepat.
Contoh :
- memaksimumkan profit
meminimumkan ongkos yang harus dikeluarkan
pemberian kualitas pelayanan kepada para langganan.
b.Variabel-variabel : variabel yang mempengaruhi dalam pengambilan tindakan atau keputusan.

Model Manajemen Sains.
Model adalah gambaran ideal dari suatu situasi nyata sehingga sifatnya yang kompleks dapat disederhanakan. Jenisnya antara lain :
a.Model simbolis / matematis yaitu penggambaran dunia nyata melalui simbol-simbol matematis yang berupa persamaan.
b.Model simulasi yaitu meniru tingkah laku sistem dengan mempelajari interaksi komponen-komponennya.
c.Model diagramatis yaitu dengan menggambarkan situasi nyata.
Langkah-langkah dalam Manajemen Sains
1.Memformulasikan persoalan : definisikan persoalan lengkap dengan spesifikasi tujuan dan bagian sistem yang bersangkutan.
2.Mengobservasi sistem : mengumpulkan data untuk mengestimasi besaran parameter yang berpengaruh terhadap persoalan yg. dihadapi.
3.Memformulasikan model matematis dari persoalan yang dihadapi.
4.Mengevaluasi model dan menggunakannya untuk prediksi : tentukan apakah model matematis yang dibangun pada langkah ke-3 telah menggambarkan keadaan nyata secara akurat. Jika belum, buatlah model yang baru.
5.Mengimplementasikan hasil studi : hasil perhitungan ini diterjemahkan dalam bahasa sehari-hari.





Programa Linier
Suatu cara untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber2 yang terbatas terhadap beberapa aktivitas dengan cara yang terbaik.
Programa linier ini menggunakan model matematis untuk menjelaskan persoalan yang dipecahkan.
Sifat ”linier” bearti bahwa seluruh fungsi matematis dalam model ini merupakan fungsi yang linier, sedangkan ”programa” merupakan sinonim untuk perencanaan.
Jadi programa linier adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk memperoleh suatu hasil yang optimum, yaitu hasil yang mencapai tujuan terbaik di antara seluruh alternatif yang fisibel.
Membangun model dalam programa linier :
1.variabel keputusan : variabel yang menguraikan secara lengkap keputusan-keputusan yang akan dibuat.
2.Fungsi tujuan : merupakan fungsi dari variabel keputusan yang akan dimaksimumkan (untuk pendapatan / keuntungan) atau diminimumkan (untuk ongkos).
3.Pembatas : merupakan kendala yang dihadapi sehingga kita tidak bisa menentukan harga-harga variabel keputusan secara sembarang.
4.Pembatas tanda : pembatas yang menjelaskan apakah variabel keputusannya diasumsikan berharga negatip atau positip.

Contoh :
1. PT. MASPION memproduksi televisi dengan jadwal permintaan :
Kuartal 1 2 3 4
Jadwal Permintaan (Unit) 128 184 142 205
Biaya Produksi :
a. Material / Unit produk (Rp) 20 22 21 19
b. Tenaga Kerja / Unit produk 10 10 10 12

Kapasitas Produksi : 150 unit setiap kuartal & ditambah 60 unit setiap kuartal hasil kerja lembur.
Biaya produksi setiap unitnya dari kerja lembur Rp. 35,- setiap kuartal.
Biaya penyimpanan Rp. 15,- per unit setiap kuartal.
Persediaan awal kuartal ke-1 : 45 unit dan pada akhir kuartal ke-4 persediaan tidak boleh kurang dari 15 unit.
Bagaimana PT. MASPION membuat rencana persediaan, Produksi dan kerja lembur ?



2. Ahli gizi merencanakan menu makan siang untuk sebuah asrama putri. Ada 3 jenis menu utama yang akan dihidangkan & ketiganya mengandung gizi yang berbeda. Dia menetapkan minimal setiap jenis makanan membutuhkan 3 macam vitamin. Jumlah vitamin pada setiap jenis makanan & kebutuhan minimum setiap jenis vitamin :

Jenis makanan
Vitamin
Biaya (Rp)

1
2
3

A
50
20
10
100
B
30
10
50
150
C
20
30
20
120
Minimum Kebutuhan
290
200
210


Bagaimana seorang ahli gizi tersebut mengatur menu makanan siang yang harus dihidangkan kepada penghuni asrama putri tersebut ?
Variabel Keputusan :
X1 = Jumlah unit makanan A yang harus diproduksi setiap hari
X2 = Jumlah unit makanan B yang harus diproduksi setiap hari
X3 = Jumlah unit makanan C yang harus diproduksi setiap hari
Fungsi tujuan : Zmin = 100 X1 + 150 X2 + 120 X3
Kendala :
50X1 + 30X2 + 20X3 ≥ 290 (vit. 1)
20X1 + 10X2 + 30X3 ≥ 200 (vit. 2)
10X1 + 50X2 + 20X3 ≥ 210 (vit. 3)

3. Seorang ahli penata diet merencanakan untuk membuat 2 jenis makanan yaitu makanan A dan makanan B. Kedua jenis makanan tersebut mengandung vitamin dan protein. Jenis makanan A paling sedikit diproduksi 2 unit dan jenis makanan B paling sedikit diproduksi 1 unit. Bagaimana menentukan kombinasi kedua jenis makanan agar meminimkan biaya produksi?

Jenis makanan Vitamin (unit) Protein (unit) Biaya per unit
A 2 2 100
B 1 3 80
Minimum kebutuhan 8 12

Variabel keputusan :
X1 = Jumlah unit makanan A yang harus diproduksi
X2 = Jumlah unit makanan B yang harus diproduksi


Fungsi tujuan : Zmin = 100X1 + 80X2
Kendala :
2X1 + X2 ≥ 8 (vitamin)
2X1 + 3X2 ≥12 (protein)
X1 ≥ 2 (makanan A)
X2 ≥ 1 (makanan B)
X1, X2 ≥ 0.

4.PT. Umsini memiliki sebuah pabrik yang akan memproduksi 2 jenis produk yaitu Astro dan Cosmos. Untuk memproduksi kedua produk, diperlukan bahan baku A, bahan baku B dan jam tenaga kerja. Maksimum penyediaan bahan baku A adalah 60 kg perhari, bahan baku B 30 kg. Perhari dan tenaga kerja 40 jam perhari. Keuntungan untuk Astro Rp. 40,- dan untuk Cosmos Rp. 30,-
Astro Cosmos Maks. Penyediaan
Bahan baku A 2 3 60 kg.
Bahan baku B - 2 30 kg.
Tenaga kerja 2 1 40 jam

Variabel keputusan :
X1 = jumlah Astro yang diproduksi
X2 = jumlah Cosmos yang diproduksi
Fungsi tujuan : Zmaks = 40X1 + 30X2
Kendala :
2X1 + 3X2 ≤ 60 (A)
2X2 ≤ 30 (B)
2X1 + X2 ≤ 40 (tenaga kerja)
X1, X2 ≥ 0.

 

Sejarah Pramuka Indonesia

Sejarah Pramuka Indonesia

  • Masa Hindia Belanda

Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai "saham" besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepanduan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepanduan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka.

Organisasi kepanduan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandsche Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916.

Organisasi Kepanduan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah Javaansche Padvinders Organisatie; berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.

Kenyataan bahwa kepanduan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "Padvinder Muhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama menjadi "Hizbul Wathan" (HW); "Nationale Padvinderij" yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.

Hasrat bersatu bagi organisasi kepanduan Indonesia waktu itu tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928. Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan). Berkas:KBI.jpg

PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.

Antara tahun 1928-1935 bermuncullah gerakan kepanduan Indonesia baik yang bernafas utama kebangsaan maupun bernafas agama. kepanduan yang bernafas kebangsaan dapat dicatat Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). Sedangkan yang bernafas agama Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathon, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Azas Katholik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI).

Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan "All Indonesian Jamboree". Rencana ini mengalami beberapa perubahan baik dalam waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan, yang kemudian disepakati diganti dengan "Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem" disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.

  • Masa Bala Tentara Dai Nippon

"Dai Nippon" ! Itulah nama yang dipakai untuk menyebut Jepang pada waktu itu. Pada masa Perang Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia. Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepramukaan, dilarang berdiri. Namun upaya menyelenggarakan PERKINO II tetap dilakukan. Bukan hanya itu, semangat kepramukaan tetap menyala di dada para anggotanya.Karena Pramuka merupakan suatu organisai yang menjungjung tinggi nilai persatuan.Oleh karena itulah bangsa jepang tidak mengijinkan Pramuka tetap lahir di bumi pertiwi.

Masa Republik Indonesia

Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.

Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.

Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).

Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta merupakan pengabdian juga bagi para anggota pergerakan kepramukaan di Indonesia, kemudian berakhirlah periode perjuangan bersenjata untuk menegakkan dan mempertahakan kemerdekaan itu, pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950.

Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupakan kembali bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepramukaan di Indonesia, jadi keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir sudah.

Mungkin agak aneh juga kalau direnungi, sebab sepuluh hari sesudah keputusan Menteri No. 2334/Kab. itu keluar, maka wakil-wakil organi-sasi kepramukaan menga-dakan konfersensi di Ja-karta. Pada saat inilah tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi. Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.

Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta. Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957. Seminar Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan ke-pramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan".

Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.

Nah, masa-masa kemudian adalah masa menjelang lahirnya Gerakan Pramuka.

  • Kelahiran Gerakan Pramuka

[sunting] Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960. Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu. Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).

Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.

Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).

Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.

  • Kelahiran Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :

  1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA

  2. Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.

  3. Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.

  4. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.

  • Gerakan Pramuka Diperkenalkan

Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.

Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.

Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang. Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.

Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh. Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.

Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.

Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.

Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka Indonesia

Presiden SBY Membuka Jambore Nasional VIII-2006

Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya.

"Pramuka" merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.

Sedangkan yang dimaksud "kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.


Sifat

Lambang Pramuka Indonesia yaitu tunas kelapa yang dijahitkan di kerah kiri baju pramuka (untuk wanita). Lambang Pramuka Internasional yang dijahitkan di kerah kanan baju pramuka (untuk wanita). Bagi pria, tunas kelapa berada di kantung sebelah kiri, sedangkan Lambang Pramuka Internasional dijahitkan pada sebelah kanan kemeja. Emblem lokasi wilayah Gerakan Pramuka (berdasarkan provinsi) dijahitkan di lengan kanan baju Pramuka.

Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :

  • Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

  • Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.

  • Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan.

Fungsi

Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai berikut:

  • Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda

Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan aturan permainan, jadi bukan kegiatan yang hanya bersifat hiburan saja. Karena itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan menarik.

  • Pengabdian bagi orang dewasa

Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.

  • Alat ( means ) bagi masyarakat dan organisasi

Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan pendidikannya.

Tujuan

Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia dengan tujuan agar;

  • anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya.

  • anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan keterampilannya.

  • anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya.

  • anggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara.

Tujuan tersebut merupakan cita-cita Gerakan Pramuka. Karena itu semua kegiatan yang dilakukan oleh semua unsur dalam Gerakan Pramuka harus mengarah pada pencapaian tujuan tersebut.

Tugas Pokok

Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak dan pemuda Indonesia, menuju ke tujuan Gerakan Pramuka, sehingga dapat membentuk tenaga kader pembangunan yang berjiwa Pancasila dan sanggup serta mampu menyelenggarakan pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan tersebut Gerakan Pramuka selalu memperhatikan keadaan, kemampuan, kebutuhan dan minat peserta didiknya.

Karena kepramukaan bersifat nasional, maka gerak dan kegiatan Gerakan Pramuka disesuaikan dengan kepentingan nasional. Kepentingan nasional bangsa Indonesia ini tercantum dalam Garis Besar Haluan Negara, yang merupakan Ketetapan MPR. Gerakan Pramuka dalam ikut membantu pelaksanaan GBHN tersebut selalu mengikuti kebijakan Pemerintah dan segala peraturan perundang-undangannya.

Gerakan Pramuka hidup dan bergerak di tengah masyarakat dan berusaha membentuk tenaga kader pembangunan yang berguna bagi masyarakat. Karenanya Gerakan Pramuka harus memperhatikan pula keadaan, kemampuan, adat dan harapan masyarakat, termasuk orang tua anggota Pramuka, sehingga Gerakan Pramuka terutama pada satuan-satuannya dapat menyiapkan tenaga Pramuka sesuai dengan apa yang diharapkan orang tua anggotanya dan masyarakat di lingkungannya.

Kelompok umur dan tingkatan

Kelompok umur

Pramuka di Monas

Kelompok umur adalah sebuah tingkatan dalam kepramukaan yang ditentukan oleh umur anggotanya.

Kelompok dibagi menjadi 4 :

Ada juga Kelompok Khusus, yaitu Kelompok yang ditujukan untuk orang yang memiliki kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka Pembina, adalah sebutan untuk orang dewasa yang memimpin Pramuka. Dan Pramuka Andalan, adalah anggota Pramuka yang mengambil bagian dalam keanggotaan Kwartir dalam Pramuka. Contoh lainnya adalah Pelatih, Pamong Saka, Staff Kwartir dan Majelis Pembimbing.

Tingkatan

Syarat-syarat Kecakapan Umum

Tingkatan dalam kepramukaan adalah sebuah tingkatan yang ditentukan oleh kemampuan anggotanya, kemampuan itu disebut dengan Syarat-syarat Kecakapan Umum atau SKU. Untuk Pramuka siaga dan penggalang, masing-masing Kelompok umur memiliki tiga Tingkatan. Untuk Penegak memiliki dua tingkatan. Sedangkan Pramuka Pandega hanya satu tingkatan.

Ada juga sebuah tingkatan khusus yang disebut dengan Pramuka Garuda, yaitu tingkatan tertinggi dalam setiap kelompok umur dalam kepramukaan.

Prinsip Dasar dan Metode

Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan merupakan prinsip yang digunakan dalam pendidikan kepramukaan, yang membedakannya dengan gerakan pendidikan lainnya.

Baden-Powell sebagai penemu sistem pendidikan kepanduan telah menyusun prinsip-prinsip Dasar dan Metode Kepanduan, lalu menggunakannya untuk membina generasi muda melalui pendidikan kepanduan. Beberapa prinsip itu didasarkan pada kegiatan anak atau remaja sehari-hari. Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan itu harus diterapkan secara menyeluruh. Bila sebagian dari prinsip itu dihilangkan, maka organisasi itu bukan lagi gerakan pendidikan kepanduan.

Dalam Anggaran dasar Gerakan Pramuka dinyatakan bahwa Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan bertumpu pada:

  • Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;

  • Kepedulian terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;

  • Kepedulian terhadap diri pribadinya;

  • Ketaatan kepada Kode Kehormatan Pramuka.

Prinsip dasar

Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadinya dengan dibantu oleh pembina, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggung jawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.

Metode

Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui :

  • Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;

  • Belajar sambil melakukan;

  • Sistem berkelompok;

  • Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan

Perkembangan rohani dan jasmani pesertadidik;

  • Kegiatan di alam terbuka;

  • Sistem tanda kecakapan;

  • Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;

  • Sistem among.

Metode Kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan. Metode Kepramukaan juga digunakan sebagai sebagai suatu sistem yang terdiri atas unsur-unsur yang merupakan subsistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.

Kode Kehormatan

Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.

Satya

Satya adalah :

  • Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;

  • Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji;

  • Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, intelektualitas, emosi, sosial dan spiritual, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.

Satya dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu Dwisatya dan Trisatya"

Dwisatya

Dwisatya adalah satya yang digunakan khusus untuk Pramuka Siaga. selengkapnya berbunyi sebagai berikut :

Dwisatya Pramuka Siaga
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

  • menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengikuti tatakrama keluarga.

  • setiap hari berbuat kebajikan.

Trisatya

Trisatya merupakan janji dan tiga kode moral yang digunakan dalam Gerakan Pramuka. Disebut trisatya karena mengandung tiga butir utama yang menjadi panutan setiap Pramuka.

Setiap kali Pramuka akan dilantik menuju tingkatan yang lebih tinggi atau dilantik untuk acara lainnya, diwajibkan melaksanakan upacara ucap ulang janji yang berupa pembacaan trisatya di depan sang saka merah putih. Kode Moral Trisatya digunakan oleh pramuka golongan penggalang, penegak dan pandega.

Trisatya dibagi dua, Trisatya untuk Penggalang dan Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa.

  • Trisatya untuk penggalang selengkapnya berbunyi sebagai berikut :

Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

  1. menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.

  2. menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat

  3. menepati Dasadharma.

  • Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa selengkapnya berbunyi sebagai berikut :

Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

  1. menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.

  2. menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat

  3. menepati Dasadarma.

Dharma

Dharma adalah :

  • Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur.

  • Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong pesertadidik menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota.

  • Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong;

  • Kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan putusan.

Dharma dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu Dwidharma dan Dasadharma"

    Dwidharma

Dwidarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut :

Dwidarma Pramuka Siaga

  • Siaga berbakti kepada ayah bundanya.

  • Siaga berani dan tidak putus asa.

Dasadharma

Dasadarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut:

Dasadharma

Pramuka itu:

  1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

  2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.

  3. Patriot yang sopan dan kesatria.

  4. Patuh dan suka bermusyawarah.

  5. Rela menolong dan tabah.

  6. Rajin, terampil, dan gembira.

  7. Hemat, cermat, dan bersahaja.

  8. Disiplin, berani, dan setia.

  9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.

  10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

Kegiatan

Kegiatan Pramuka

Kegiatan pembinaan peserta didik dalam Gerakan Pramuka harus menggunakan semua Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan tersebut.

Pelaksanaan penggunaannya harus disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia agar dapat dijamin bahwa pendidikan itu akan menghasilkan manusia, warga negara dan anggota masyarakat yang sesuai dan memenuhi keadaan dan kebutuhan bangsa dan masyarakat Indonesia.

Usaha Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuannya itu harus mengarah pada pengembangan dan pembinaan watak, mental, jasmani dan rohani, bakat, pengetahuan, pengalaman dan kecakapan pramuka, melalui kegiatan yang dilakukan dengan praktek secara praktis, dengan menggunakan Sistem Among dan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.

Tanda Pengenal

Macam-macam Tanda Pengenal

Tanda Umum

Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik putra maupun putri.

Macamnya: - Tanda tutup kepala, - setangan / pita leher, - tanda pelantikan, - tanda harian, - tanda WOSM.

Tanda Satuan

Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka bergabung.

Macamnya: - Tanda barung / regu / sangga, - gugus depan, - kwartir, - Mabi, - krida, - saka, - Lencana daerah, - satuan dan lain-lain.

Tanda Jabatan

Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka.

Macamnya: - Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga, - sulung, pratama, pradana, - pemimpin / wakil krida / saka, - Dewan Kerja, Pembina, Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka dan lain-lain.

Tanda Kecakapan

Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya.

Macamnya: - Tanda kecakapan umum / khusus, - pramuka garuda dan tanda keahlian lain bagi orang dewasa.

Tanda Kehormatan

Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka, kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.

Macamnya: - Peserta didik: Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama, bintang teladan. - Orang dewasa: Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana.

Tanda Jasa

Sistem Among

Sistem among adalah sistem pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa dengan sejauh mungkin menghindari unsur-unsur perintah, keharusan, paksaan, sepanjang tidak merugikan, baik bagi diri peserta didik maupun bagi masyarakat sekitarnya, dengan maksud untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri sendiri, kreativitas dan oto-aktivitas sesuai dengan aspirasi peserta didik.

Sistem Tanda Kecakapan

Tanda kecakapan adalah salah satu alat bagi Gerakan Pramuka untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai oleh Gerakan Pramuka.

Sistem tanda kecakapan merupakan suatu cara yang ditata dan suatu cara menggunakan tanda-tanda untuk menandai dan mengakui kecakapan-kecakapan, baik yang bersifat teknis (praktis) maupun yang bersifat mental/spirituil, yang dimiliki oleh anggota yang memakai tanda-tanda itu.

Siaga Mula

Siaga Mula adalah tingkatan pertama Syarat-syarat Kecakapan Umum dalam satuan Pramuka Siaga. Setelahnya baru Siaga Bantu dan Siaga Tata.


Arti

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata mula dimaknai sebagai "1 asal; awal; pokok asal:; 2 yg paling awal; yg dahulu sekali; waktu (tempat, keadaan, dsb) yg menjadi pangkal)". Karenanya kemudian Gerakan Pramuka Indonesia menjadikan kata ini sebagai nama tingkatan pertama dalam Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka Siaga.

Hal ini mengandung filosofi bahwa saat Pramuka Siaga sebagai golongan pramuka yang paling kecil, mencoba menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka Siaga Mula, diibaratkan sebagai awalan atau pangkal dari proses pendidikan kepramukaan yang diharapkan menjadi dasar yang kuat bagi kehidupan peserta didik di kemudian hari.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi

Untuk mencapai tingkat Siaga Mula, calon Siaga harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

  1. Rajin dan giat mengikuti latihan Perindukan Siaga, sekurang-kurangnya 6 kali latihan berturut-turut.

  2. Hafal dan mengerti isi Dwi Darma dan Dwi Satya.

  3. Dapat memberi salam Pramuka.

  4. Tahu arti kiasan warna-warna bendera kebangsaan Indonesia, dan tahu sikap yang harus dilakukan pada waktu bendera kebangsaan dikibarkan atau diturunkan.

  5. Biasa berbahasa Indonesia di waktu mengikuti pertemuan-pertemuan Siaga.

  6. Dapat dengan hafal menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bait pertama di muka Perindukan Siaga atau di muka pendengar-pendengar lain, dan tahu sikap yang harus dilakukan jika lagu kebangsaan diperdengarkan atau dinyanyikan pada suatu upacara.

  7. Memiliki buku Tabanas, Buku Tabungan Pramuka, atau Buku Tabungan Pelajar.

  8. Setia membayar uang iuran kepada Gugusdepannya, sedapat-dapatnya dengan uang yang diperolehnya dari usahanya sendiri.

  9. Selalu berpakaian rapi dan memelihara kebersihan badan.

  10. Keagamaan (sesuai dengan agama masing-masing)

  • Untuk Siaga yang beragama Islam:
    • Dapat mengucap Kalimat Syahadat
    • Dapat mengucap Surat Al-Fatikhah
  • Untuk Siaga yang beragama Katholik:
    • Dapat membuat tanda salib
    • Dapat mengucap do’a harian
    • Dapat menyanyikan 3 buah lagu Gereja
  • Untuk Siaga yang beragama Protestan:
    • Hafal Yahya 3:16
    • Dapat berdo’a sederhana
  • Untuk Siaga yang beragama Hindu:
    • Mengetahui nama agama yang dianutnya
    • Mengetahui tentang cara dan alat-alat yang dipergunakan dalam persembahyangan agama Hindu.
  • Untuk Siaga yang beragama Budha:
    • Mengetahui nama agama yang dianutnya
    • Hafal “Trisarana”.

Pramuka Penggalang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas



Langsung ke: navigasi, cari

Regu Pramuka Penggalang putri sedang menikmati makan disela-sela kegiatan

Penggalang adalah sebuah tingkatan dalam pramuka setelah siaga. Biasanya anggota pramuka tingkat penggalang berusia dari 11-15 tahun.


Tingkatan dalam Penggalang

Berdasarkan pencapaian Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang dapat digolongkan dalam beberapa tingkatan, yaitu:

  1. Penggalang Ramu

  2. Penggalang Rakit

  3. Penggalang Terap

  4. Penggalang Garuda

Tingkatan Penggalang juga memiliki Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat-syarat Kecakapan Khusus (SKK) yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kenaikan tingkat atau Tanda Kecakapan Umum (TKU) dan pendapatkan Tanda Kecapakan Khusus (TKK)

Sistem Berkelompok

Setiap anggota Pramuka Penggalang dikelompokkan dalam satuan-satuan kecil yang disebut regu. Setiap regu terdiri atas 6 - 10 orang Penggalang. Regu dipimpin oleh seorang Pimpinan Regu (PINRU) yang bertanggung jawab penuh atas regunya tersebut. Regu dalam penggalang mempunyai nama-nama untuk mengidentifikasi regu tersebut. Nama Regu Putra diambil dari nama binatang, misalnya harimau, kobra, elang, kalajengking, dan sebagainya. Sedangkan nama regu putri diambil dari nama tumbuhan, semisal anggrek, anyelir, mawar, melati.

Setiap empat regu dihimpun dalam sebuah Pasukan yang dipimpin oleh seorang Pemimpin Regu Utama (Pratama). Pratama adalah salah satu Pimpinan Regu dalam Pasukan tersebut.

Satuan Terpisah

Pelaksanaan kegiatan kepramukaan dilaksanakan dengan Sistem Terpisah untuk satuan putra dan satuan putri. Dimana Pramuka Penggalang putra dikelompokkan dengan Pramuka Penggalang Putra lainnya dan dipisahkan dari satuan Pramuka Penggalang putri. Satuan ini dibina oleh Pembina dan Pembantu Pembina putra juga. Demikian sebaliknya untuk satuan Penggalang Putri.

Kode Kehormatan

Kode kehormatan untuk Pramuka penggalang terdiri atas Janji (Satya) Penggalang yaitu Trisatya. Janji Pramuka Penggalang (Trisatya) berbeda dengan Siaga dan Penegak/Pandega. Dan Kode Moral (Dharma) Penggalang yang disebut Dasa Dharma. Dasa Dharma untuk Penggalang berbeda dengan Siaga dan Penegak/Pandega.

Berikut isi Trisatya Penggalang:

TRISATYA Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh sungguh:

  1. Menjalankan kewajibanku kepada Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Mengamalkan Pancasila

  2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat

  3. Menepati Dasa Dharma

Berikut isi Dasa Dharma Penggalang:

DASA DHARMA

  1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

  2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia

  3. Patriot yang sopan dan ksatria

  4. Patuh dan suka bermusyawarah

  5. Rela menolong dan tabah

  6. Rajin, trampil dan gembira

  7. Hemat cermat dan bersahaja

  8. Disiplin, berani dan setia

  9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya

  10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

Kegiatan Pramuka Penggalang

Kegiatan dalam tingkatan penggalang antara lain:

  • Lomba Tingkat, adalah pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang dalam bentuk lomba kegiatan kepramukaan. Lomba tingkat dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari tingkat gugusdepan (LT-I), ranting (LT-II), cabang (LT-III), daerah (LT-IV), nasional (LT-V).

  • Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru), adalah pertemuan Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru) dan Wakil Pemimpin Regu (Wapinru) Penggalang, yang bertujuan memberikan pengetahuan dan pengalaman di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinru apabila dipandang perlu.

  • Penjelajahan (Wide Game), adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk mencari jejak (orienteenering) dengan menggunakan tanda-tanda jejak, membuat peta, mencatat berbagai situasi dan dibagi dalam pos-pos. Setiap pos berisi kegiatan keterampilan kepramukaan seperti morse/semaphore, sandi, tali temali dan sejenisnya.

Dalam membuat peta, pramuka penggalang memiliki teknik tersendiri seperti peta pita dan peta lapangan. Peta pita dibuat oleh dua atau tiga orang yang biasanya mencatat posisi atau titik dari kompas bidik, kemudian orang yang lain akan mencatat kondisi sekitar dalam sebuah meja jalan. Meja lanan sendiri berbentuk papan seukuran kertas folio yang kemudian ditempel kertas yang digulung panjang

  • Latihan Bersama, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari dua atau lebih gugusdepan yang berada dalam datu kwartir ranting atau kwartir cabang mapun kwartir daerah dengan tujuan untuk saling tukar menukar pengalaman. Latihan gabungan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk lomba, seperti baris-berbaris, PPPK, senam pramuka dan sejenisnya.

  • Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang dilaksanakan secara reguler, untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan. Perkemahan diselenggarakan dalam bentuk Persami (Perkemahan Sabtu Minggu), Perjusami (Perkemahan Jumat Sabtu Minggu), perkemahan liburan dan sejenisnya.

  • Gelar (Demonstrasi) Kegiatan Penggalang, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk keterampilan di hadapan masyarakat umum, seperti baris-berbaris, PPPK, gerak dan lagu, membuat konstruksi sederhana dari tongkat/bambu dan tali (pioneering), dan sejenisnya.

  • Pameran, adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Penggalang kepada masyarakat.

  • Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu, seperti museum, industri, tempat bersejarah, dan sejenisnya.

  • Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para Pramuka Penggalang.

  • Karnaval, adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka Penggalang.

Pramuka Penegak

Pramuka Penegak putri

Gambar Tanda Jabatan Pramuka Penegak/Pandega

Penegak adalah anggota gerakan Pramuka yang sudah memasuki jenjang umur 16 sampai 20 tahun.


Tingkatan dalam Pramuka Penegak

Ada beberapa tingkatan dalam Penegak yaitu :

  • Penegak bantara

  • Penegak laksana

  • penegak

dimana tingkatan tersebut penegak laksana ialah tingkatan tertinggi dalam Golongan Penegak.

Satuan

Satuan terkecil Pramuka Penegak disebut Sangga yang terdiri atas 7 sampai 10 orang Penegak. Sangga dipimpin salah seorang Penegak yang disebut Pimpinan Sangga (Pinsang). Setiap 4 Sangga dihimpun dalam sebuah Ambalan, yang dipimpin Pradana. Didalam Ambalan terdapat struktur organisasi yang lengkap misal : Kerani (juru tulis), Juang (Juru Uang), Juru Adat atau Pemangku Adat dan Anggota. Setiap Ambalan mempunyai nama yang bermacam-macam, bisa nama pahlawan, tokoh pewayangan dan lain sebagainya. Contohnya adalah nama Ambalan SMA Negeri 1 Purwokerto adalah "Pandawa" (Ambalan Putra) dan "Srikandi" (Ambalan Putri).

Kode Kehormatan

Kode Kehormatan untuk Pramuka Penegak terdiri atas Satya(janji) dan Ketentuan Moral (Dharma)

Janji Pramuka Penegak disebut Trisatya. Bunyi Trisatya Pramuka Penegak berbeda dengan Trisatya Penggalang. Berikut bunyi Trisatya Penegak:

Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan negara kesatuan Republik Indonesia, menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat, menepati Dasa Darma.

Ketentuan Moral Pramuka penegak disebut Dasa Dharma. Berikut isi Dasa Dharma Penegak:

DASA DHARMA

  1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

  2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia

  3. Patriot yang sopan dan ksatria

  4. rela menolong dan tabah

  5. patuh dan suka bermusyawarah

  6. Rajin, trampil dan gembira

  7. Hemat cermat dan bersahaja

  8. Disiplin, berani dan setia

  9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya

  10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

Kegiatan-kegiatan Penegak

Kegiatan Pramuka Penegak adalah perwujudan dari sumpah di atas. Berikut ini acara-acara pertemuan Penegak:

  • Lompat Tali (Kegiatan ini dilaksanakan di masing-masing Ambalan)

  • Pelantikan penegak, Penegak Bantara & Laksana

  • Gladian Pimpinan Sangga (DIANPINSA)

  • Raimuna (Rover Moot)

  • Perkemahan Wirakarya (Community Development Camp)

  • Perkemahan Bhakti (sama dengan Perkemahan Wirakarya tetapi merupakan acara Satuan Karya)

Jamboree On The Air (JOTA) dan Jamboree On The Internet (JOTI)

Lain-lain

  • Bentuk barisan upacara Pramuka penegak adalah Perlombaan dimana Pinsa berada disamping kanan barisan dan anggotanya berbaris seperti umumnya(berbanjar)

  • Pramuka Penegak selain aktif di Ambalannya masing-masing juga dapat bergabung dalam Satuan Karya Pramuka (Saka) semisal Saka Bhayangkara (diselenggarakan oleh Polri), Saka Wanabhakti (diselenggarakan oleh Perhutani) dan lainnya.

Pramuka Pandega

Pandega adalah golongan Pramuka setelah Penegak. Anggota Pramuka yang termasuk dalam golongan ini adalah yang berusia dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun. Golongan yang ini disebut juga dengan Dewasa Muda. Kegiatannya sama saja dengan kegiatan Penegak, sehingga di kwartir ditangani oleh Dewan Kerja, yang lebih dikenal dengan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega

Pembina

Seorang Pembina Pramuka di Pati, Jawa Tengah

Pembina Pramuka adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka selain Pembantu Pembina Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka, Pembina Profesional, Pamong Saka, Instuktur Saka, Pimpinan Saka, Andalan, Pembantu Andalan dan Anggota Majelis Pembimbing. Pembina bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan kepramukaan di tingkat Gugusdepan (gudep).


Pembantu Pembina

Pembantu Pembina adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka yang mempunyai tugas untuk membantu kerja pembina di tingkat Gugusdepan.

Sebutan untuk Pembina

  • Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil dengan sebutan Yanda.

  • Pembina Pramuka Siaga putri dipanggil dengan sebutan Bunda.

  • Pembantu Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil dengan sebutan Pakcik.

  • Pembantu Pembina Pramuka Siaga putri dipanggil dengan sebutan Bucik.

  • Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka Penggalang, Penegak dan Pandega dipanggil dengan sebutan Kakak.

Persyaratan Pembina

Persayaratan usia Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina Pramuka diatur sebagai berikut:

  • Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 21 tahun, sedangkan Pembantu Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 17 tahun.

  • Pembina Penggalang sekurang-kurangnya berusia 21 tahun, sedangkan Pembantu Pembina Penggalang sekurang-kurangnya berusia 20 tahun.

  • Pembina Penegak sekurang-kurangnya berusia 25 tahun, sedangkan Pembantu Pembina Penegak sekurang-kurangnya berusia 23 tahun.

  • Pembina Pandega sekurang-kurangnya berusia 28 tahun, sedangkan Pembantu Pembina Pandega sekurang-kurangnya 26 tahun.

Lain-lain

  • Pelantikan Pembina Pramuka dilakukan oleh Ketua Kwartir Cabang yang bersangkutan, dengan mengucapkan Trisatya dan menandatangani Ikrar.

  • IKRAR

Dengan nama Tuhan Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang, dan dengan penuh kesadaran serta rasa tanggung jawab atas kepentingan bangsa dan negara, kami Pembina Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/Pembina Profesional/ Pamong Saka/Instruktur Saka/Pimpinan Saka/Andalan/ Anggota Majelis Pembimbing …………..*) Gerakan Pramuka seperti tersebut dalam keputusan kwartir …………*)/Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka nomor ….…tahun ……… menyatakan bahwa kami :

menyetujui isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka dan
akan bersungguh-sungguh melaksanakan tugas kewajiban kami sebagai Pembina Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/ Pembina Profesional/Pamong Saka/Instruktur Saka/Pimpin-an Saka/Andalan/Anggota Majelis Pembimbing ………..*) sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk mengantarkan kaum muda Indonesia ke masa depan yang lebih baik.
……...……………, … ….…….. …..
Pembina Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/ Pembina Profesional/Pamong Saka/ Instruktur Saka / Pimpinan Saka / Andalan / Anggota Majelis Pembimbing ………………..*)

Berkemah

Berkemah dengan tenda.

Berkemah adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan. Kegiatan ini umumnya dilakukan untuk beristirahat dari ramainya perkotaan, atau dari keramaian secara umum, untuk menikmati keindahan alam. Berkemah biasanya dilakukan dengan menginap di lokasi perkemahan, dengan menggunakan tenda, di bangunan primitif, atau tanpa atap sama sekali.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemah (kata benda) adalah tempat tinggal darurat, biasanya berupa tenda yang ujungnya hampir menyentuh tanah dibuat dari kain terpal dan sebagainya. perkemahan (kata benda) 1 hal berkemah; 2 himpunan kemah (pramuka, pasukan, dsb); tempat berkemah.

Berkemah sebagai aktivitas rekreasi mulai populer pada awal abad ke-20. Kegiatan ini juga umumnya disertai dengan kegiatan rekreasi luar ruangan lainnya, seperti mendaki gunung, berenang, memancing, dan bersepeda gunung.

Berkemah dalam Kepramukaan

Pramuka Penggalang tengah berkemah

Berkemah atau Perkemahan adalah salah satu macam kegiatan dalam kepramukaan yang dilaksanakan secara out bond. Kegiatan ini merupakan salah satu media pertemuan untuk Pramuka.

Tujuan Perkemahan

  1. memeberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan kebutuhan untuk melestarikannya, menjaga lingkungan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam.

  2. Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang dihadapi, menyadari tidak ada sesuatu yang berlebih di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan.

  3. Membina kerjasama dan persatuan dan persaudaraan.

Macam Perkemahan

Ada beberapa macam perkemahan ditinjau dari beberapa hal:

Ditinjau dari Lamanya Waktu, yaitu:

  1. Perkemahan Satu Hari. Yang termasuk dalam Perkemahan satu hari adalah Pesta Siaga

  2. Perkemahan Sabtu Malam Minggu (Persami)

  3. Perkemahan lebih dari tiga hari

Ditinjau dari Tempat Pelaksanaannya, yaitu:

  1. Perkemahan Menetap

  2. Perkemahan Safari (Berpindah-pindah)

Ditinjau dari Tujuannya, yaitu:

  1. Kemah Bakti. Seperti; Perkemahan Wirakarya (PW)

  2. Kemah Pelantikan. Seperti; Perkemahan Pelantikan Tamu Ambalan, Pelantikan Penggalang Ramu dan lain-lain

  3. Kemah Lomba. Seperti; Lomba Tingkat (LT)

  4. Kemah Rekreasi

  5. Kemah Jambore. Seperti; Jambore Ranting (tingkat Kwartir Ranting/Kecamatan), Jambore Cabang (tingkat Kwartir Cabang / Kabupaten/Kota, Jambore Daerah (tingkat Kwartir Daerah / Provinsi, Jambore Nasional (tingkat Kwartir Nasional / se-Indonesia).

  6. Kemah Riset/Penelitian

Ditinjau berdasarkan jumlah pesertanya, yaitu:

  1. Perkemahan satu regu/sangga

  2. Perkemahan satu Pasukan/Ambalan/Racana

  3. Perkemahan tingkat Ranting/Cabang/Daerah/Nasional/Regional/Dunia.

Lain-lain

Dalam berkemah kita perlu mencari tempat yang baik dan ideal, yaitu:

  1. Tanahnya rata atau sedikit miring dan berumput dan terdapat pohon pelindung

  2. Dekat dengan sumber air

  3. Terjamin keamanannya

  4. Tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dari kampung dan jalan raya

  5. Tidak terlalu jauh dengan pasar, pos keamanan dan pos kesehatan

  6. Memiliki pemandangan menarik




if (wgNotice != '') document.writeln(wgNotice);Selamat datang, selamat menyunting, dan selamat berkompetisi bagi ke-90 peserta Kompetisi menulis di Wikipedia bahasa Indonesia: "Bebaskan Pengetahuan 2010" 1 April-20 Juni 2010.

Pramuka Garuda

Lambang Pramuka Garuda untuk golongan Penegak

Gambar medali Pramuka Garuda

Pramuka Garuda ialah tingkatan tertinggi dalam setiap golongan Pramuka (Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega). Seorang peserta didik yang telah mencapai tingkatan terakhir dalam golongannya, dan telah memenuhi persyaratan SKK Garuda, berhak mengajukan permohonan kepada Kwartir melalui pembina gudepnya untuk dapat mengikuti uji kelayakan untuk dapat naik ke tingkatan Garuda. Setelah mengajukan permohonan, Kwartir akan mengevaluasi peserta didik itu tentang kelayakan, baik dalam segi mental, ataupun sisi kelayakan persyaratan. Setelah dinilai cakap dan memenuhi persyaratan, calon Pramuka Garuda akan wawancarai oleh tim penguji yang terdiri dari tokoh kwartir, gugus depan, guru, orang tua, dan tokoh masyarakat.

Setelah lulus tes wawancara dan tes kecakapan, seorang peserta didik akan dilantik menjadi Pramuka Garuda. Pelantikan biasanya diselenggarakan bertepatan dengan hari yang bermakna khusus, baik bagi peserta didik tersebut ataupun bagi Gerakan Pramuka, semisal: hari ulang tahun atau Hari Pramuka. Pelantikan umumnya dihadiri oleh Tim Penguji, orang tua dan tokoh Pramuka.




Syarat Pramuka Garuda

Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Siaga

Seorang Pramuka Siaga ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

  • Menjadi contoh yang baik dalam Perindukan Siaga, di rumah, di sekolah atau di lingkungan pergaulannya, sesuai dengan isi Dwisatya dan Dwidarma.

  • Telah menyelesaikan SKU tingkat Siaga Tata.

  • Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Siaga, sedikit-dikitnya enam macam dari tiga bidang Tanda Kecakapan Khusus.

  • Dapat menunjukkan hasta karya buatannya sendiri sedikit-dikitnya sembilan macam dengan menggunakan sedikit-dikitnya tiga macam bahan.

  • Pernah mengikuti Pesta Siaga, sedikitnya dua kali.

  • Dapat membuktikan dirinya sebagai penabung yang rajin dan teratur.

  • Dapat mempertunjukkan kecakapannya di depan umum dalam salah satu bidang seni budaya.

Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Penggalang

Seorang Pramuka Penggalang ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

  • Menjadi contoh yang baik dalam Pasukan Penggalang, di rumah, di sekolah atau di lingkungan pergaulannya, sesuai dengan isi Trisatya dan Dasadarma.

  • Telah menyelesaikan SKU tingkat Penggalang Terap.

  • Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Penggalang, sedikit-dikitnya sepuluh macam dari tiga bidang Tanda Kecakapan Khusus, sedikitnya satu macam TKK tingkat Utama dan dua macam TKK tingkat Madya, yaitu :

    • Lima buah TKK wajib yang dipilih di antara:

      • TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.

      • TKK Pengatur Rumah

      • TKK Juru Masak.

      • TKK Berkemah.

      • TKK Penabung.

      • TKK Penjahit.

      • TKK Juru Kebun

      • TKK Pengaman Kampung

      • TKK Pengamat

      • TKK Bidang Olah Raga, misalnya gerak jalan, berenang, dan lain-lain.

    • Lima buah TKK pilihan, yang dapat dipilih di antara TKK yang telah ditetapkan dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

  • Dapat menunjukkan hasta karya buatannya sendiri sedikit-dikitnya sepuluh macam dengan menggunakan sedikit-dikitnya lima macam bahan.

  • Pernah mengikuti Jambore, Perkemahan, Bakti dan Lomba Tingkat.

  • Dapat membuktikan dirinya sebagai penabung yang rajin dan teratur.

  • Dapat mempertunjukkan kecakapannya di depan umum dalam salah satu bidang seni budaya.

  • Dapat menjalankan salah satu cabang olah raga, misalnya atletik, renang, senam, bela diri, gerak jalan atau cabang olah raga lainnya.

  • Telah mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat.

Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Penegak

Seorang Pramuka Penegak ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

  • Menjadi contoh yang baik dalam gugusdepan, di rumah, di sekolah, di tempat kerja atau di dalam masyarakat, sesuai dengan isi Trisatya dan Dasadarma.

  • Memahami Undang-undang Dasar 1945.

  • Telah menyelesaikan SKU tingkat Penegak Laksana.

  • Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Penegak, sedikit-dikitnya sepuluh macam dari tiga bidang Tanda Kecakapan Khusus, sedikitnya satu macam TKK tingkat Utama dan tiga macam TKK tingkat Madya, yaitu :

    • Lima buah TKK wajib yang dipilih di antara :

      • TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.

      • TKK Pengatur Rumah

      • TKK Juru Masak.

      • TKK Berkemah.

      • TKK Penabung.

      • TKK Penjahit.

      • TKK Juru Kebun

      • TKK Pengaman Kampung

      • TKK Pengamat

      • TKK Bidang Olah Raga, misalnya gerak jalan, berenang, dan lain-lain.

    • Lima buah TKK pilihan, yang dapat dipilih di antara TKK yang telah ditetapkan dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

  • Sedikit-dikitnya sudah tiga kali mengikuti pertemuan-pertemuan Pramuka untuk golongan Penegak, di tingkat ranting, cabang, daerah, nasional atau internasional.

  • Tergabung dalam Satuan Karya Pramuka, dan dapat menyelenggarakan suatu proyek produktif yang bersifat perorangan atau bersifat bersama, sesuai dengan Satuan Karya yang diikutinya.

  • Dapat membuktikan dirinya sebagai penabung Tabanas yang rajin dan teratur.

  • Dapat mempertunjukkan kecakapannya di depan umum dalam salah satu bidang seni budaya, atau membantu menyelenggarakan pertunjukan kesenian.

  • Dapat menjalankan dan memimpin salah satu cabang olah raga, yang dipilih dari cabang olahraga atletik, renang, senam, bela diri, gerak jalan atau cabang olah raga lainnya.

  • Pernah ikut serta dalam kegiatan memikirkan, merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan pembangunan masyarakat di lingkungannya.

Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Pandega

Seorang Pramuka Pandega ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

  • Menjadi contoh yang baik di rumah, di sekolah/perguruannya, di tempat kerja atau di dalam masyarakat, sesuai dengan isi Trisatya dan Dasadarma.

  • Memahami Undang-undang Dasar 1945 dan GBHN.

  • Telah menyelesaikan SKU tingkat Pandega.

  • Sedikit-dikitnya telah tiga kali mengikuti acara yang dipilihnya di antaranya :

    • Pertemuan Pramuka untuk golongan Penegak dan Pandega di tingkat ranting, cabang, daerah, nasional atau internasional.

    • Perkemahan Wirakarya atau Perkemahan Antar Satuan Karya (Peran Saka) Dirgantara, Bahari, Bayangkara, Tarunabumi, Wanabakti, Kencana, dan saka lainnya di ranting, cabang, atau daerah.

    • Integrasi masyarakat atau peninjauan proyek-proyek kegiatan, atau kunjungan timbal balik diantara Pramuka Pandega antar gugusdepan, ranting, cabang, daerah atau nasional baik secara perorangan maupun secara bersama dalam ikatan satuan, dan membuat laporannya.

  • Sedikit-dikitnya sudah tiga kali ikut membuat perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pengawasan, penilaian dan penyelesaian salah satu atau gabungan dari kegiatan-kegiatan di bawah ini:

  • Sedikit-dikitnya telah tiga kali ikut membantu salah satu kegiatan masyarakat, peringatan, peralatan, proyek pembangunan dan lain-lain.

Medali Garuda

Bentuk penghargaan bagi Pramuka Garuda berbentuk medali, memiliki pita dengan warna pinggiran putih dan warna garis tebal di tengah merah, di ujung pita terdapat medali yang terbuat dari metal berbentuk segi lima bergambarkan Burung Garuda yang memiliki tunas kelapa di dadanya, dan memegang pita bertuliskan: "SETIA, SIAP, SEDIA" yang menggambarkan sikap yang dimiliki setiap Pramuka Garuda.

Cara mengenakan medali

Medali dikalungkan dengan pita berada di bawah kacu/pita leher dengan ujung medali berada di luar, di depan kacu/pita leher dan bila dikalungkan berada tepat di ujung tulang dada. Hanya dikenakan pada upacara resmi.

Warna dasar bagi medali tadi beragam, sesuai dengan warna dasar golongan. Bagi Siaga Garuda berwarna hijau, bagi Penggalang Garuda berwarna merah, bagi Penegak Garuda berwarna kuning, bagi Pandega Garuda berwarna cokelat.

if (window.runOnloadHook) runOnloadHook();